PLANNING For TV BROADCASTING

Saat berada pada titik nadir adalah saat yang paling tepat untuk melakukan perubahan dan pembaharuan, saat memberikan tawaran baru kepada stake holder, saat yang tepat untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, mengkaji kembali berbagai aspek dalam programming, mengevaluasi struktur organisasi, melakukan evaluasi terhadap competency sumber daya manusia dan mengevaluasi kebijakan finance, peralatan teknik dan organisasi supporting lainnya. Perubahan dan Pembaharuan dapat dilakukan dengan melihat ulang visi dan missi perusahaan dan merumuskan serta menetapkan visi dan missi yang baru. Merumuskan visi dan missi perusahaan merupakan proses awal dari perencanaan, proses selanjutnya adalah merumuskan visi dan missi tersebut kedalam perencanaan siaran. Ada dua hal penting yang diperhatikan saat menyusun perencanaan; pertama sasaran (goals) yang kedua rencana itu sendiri (plan).
Dalam kajian management perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi yaitu mendefinisikan visi dan missi perusahaan, kemudian membuat strategi untuk mencapai tujuan tersebut dan mengembangkan rencana aktifitas kerja organisasi. Bagi lembaga penyiaran di Indoneisa perlu dipertimbangkan isi Bab II, Undang Undang No 23 Tentang Penyiaran. Isi Bab II UU No 23 Tentang Penyiaran menjelaskan bahwa Pancasila dan Undang Undang Dasar '45 menjadi dasar atau azas dalam menyelenggarakan penyiaran, penyiaran haruslah membawa manfaat terhadap keadilan, pemerataan, kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian, kebebasan dan tanggungjawab. Tujuan penyiaran dirumuskan "penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumnbuhkan industri penyiaran Indoensia. Pada Bab yang sama juga dirumskan fungsi lembaga penyiaran. Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud, penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Menyangkut mengenai programa Undang Undang No 23 mnegatur, mewajibkan sekurang-kurangnya 60% mata acara berasal dari dalam negeri.
Siapakah yang merumuskan dan menetapkan visi dan missi perusahaan. Menilik bahwa perencanaan (goals) adalah dasar dalam membuat rencana (plan), maka perencanaan ini seharusnya ditetapkan oleh CEO atau Presiden Direktur Perusahaan atau Ia merupakan Out Put dari Board of Director, hal ini atas pertimbangan bahwa CEO adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil perusahaan dan CEO adalah orang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin perusahaan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan ada empat tujuan perencanaan.
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manager maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam pengalaman saya selama bekerja pada tv broadcast; perencanaan siaran adalah hulu dari aktifitas organisasi penyiaran. Perencanaan menjadi Blue Print atau pedoman bagi setiap unit kerja dalam perusahaan untuk merumuskan dan menjabarkan action plan dari semua divisi dan departemen. Inti dalam perencanaan siaran adalah keputusan perusahaan yang dilakukan oleh CEO tentang visi dan misi penyiaran, lama waktu siaran, dan % masing-masing genre programa. Blue Print Perencanaan Siaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun rencana (plan) dan strategi serta taktik untuk untuk memenangkan persaingan yang dijabarkan dalam pola acara siaran harian dan mingguan. Persaingan yang ketat dalam industri broacast memaksa programmer untuk mengevaluasi pola siaran dari waktu kewaktu, seringkali perubahan harus dilakukan meski hal ini dibenarkan namun perlu dilakukan setelah melalui pertimbangan yang matang, jangan sampai taktik untuk mengubah pola siaran berbuah memakan strategi pemolaan yang lebih besar. Perlu diingat setiap perubahan pola siaran haruslah mempertimbangkan kemudahan penonton untuk dapat menyaksikan acara yang ditayangkan.
Blue Print Perencanaan Siaran juga menjadi dasar dalam menyusun rencana anggaran, menyusun rencana operasional pendukung untuk mencapai target perusahaan. Kejelasan dalam komposisi dan % genre acara akan memudahkan setiap unit organisasi menyusun rencana kerja mereka. Bagi departemen produksi misalnya; blue print perencanaan siaran berguna untuk menghitung jumlah berbagai profesi yang dibutuhkan dan jumlah sumber daya manusia yang harus tersedia sesuai dengan beban yang diberikan. Bagi departemen teknik hal itu dipergunakan sebagai dasar dalam menghitung kebutuhan peralatan siaran dan peralatan penunjang produksi serta crew untuk mengoperasionalkannya. Bagi departemen aquisisi hal yang sama dipergunakan untuk menghhitung biaya programa perhari hingga pertahun dan merencanakan sumber untuk mendapatkan programa yang sesuai dengan target audience dan positioning.
Sementara itu bagi departemen general affair hal yang sama dipergunakan sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan kendaraan, driver, biaya operasional dlsb. Bagi departemen sales dan marketing perencanaan siaran menjadi dasar untuk menghitung commercial time dan menghitung jumlah spot iklan dan berbagai jenis produk yang dapat ditawarkan untuk beriklan dan mensponsori dari berbagai acara yang tersedia. Bagi departemen pemberitaan perencanaan siaran tersebut dijadikan sebagai dasar untuk membuat berbagai variant programa, menghitung jumlah kebutuhan berbagai profesi dan peralatan penunjang siaran seperti eng, sng dan mempertimbangkan apakah perlu berlangganan dengan sumber berita dari luar negeri seperti cnn, bbc, espn dan lainnya. Kesiapan dalam perencanaan akan sangat memudahkan dalam koordinasi kerja karena setiap departemen telah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan dan dengan siapa mereka bekerja dan dengan menggunakan apa mereka dapat melaksanakan pekerjaan tersebut, lebih dari itu seluruh aktifitas terukur secara financial dan secara managerial dapat dikontrol oleh semua pihak 7 x 24 dalam sepekan.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidak pastian. Ketika seorang manager membuat rencana, Ia dipaksa untuk melihat jauh kedepan, melakukan forecasting perubahan, memprediksi persoalan potensial yang mungkin muncul, memperkirakan efek dari perubahan dan menyusun rencana untuk menghadapinya. Untuk dapat melakukan forecasting dalam acara siaran dibutuhkan data dan informasi yang comprehensive yaitu data yang luas dan lengkap mengenai acara yang berhasil dan yang gagal dalam meraih TV Rating, mempelajari apa yang dilakukan oleh competitor dengan acara-acara yang mereka tayangkan dan melakukan analisis dari data dan informasi tersebut untuk melakukan forecasting apa trend acara yang akan digemari oleh masyarakat pada bulan depan dan tahun depan. Pengalaman penulis, bukanlah hal yang mudah untuk melakukan kegiatan seperti yang telah diuraikan, namun proses itu harus dilalui dan dikerjakan. Meninggalkan tahapan dalam proses perencanaan dapat berakibat buruk bagi industri broacast. Banyak acara yang dibeli dan ditayangkan tidak menghasilkan profit, banyak slot baru dengan design acara yang baru berakhir hanya untuk menambah daftar panjang acara yang tidak bisa dijual dan tidak menghasilkan keuntungan. Keberhasilan dalam melakukan perencanaan akan menhindari perusahaan mengeluarkan biaya ekstra yang timul karena improvisasi yang tidak dibutuhkan.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih effisien dan mengurangi pemborosan. Kepastian schedule produksi dan schedule tayang sebuah programa memiliki dampak yang luas terhadap penggunaan biaya operasional. Kejelasan dalam penyelenggaraan live show misalnya apa bila acara telah masuk dalam agenda rencana siaran, maka producer dapat mempersiapkan berbagai aspek yang dibutuhkan dalam penayangan acara tersebut dengan teliti dan cermat. Producer dapat menjabarkan thema acara kedalam design panggung, flow acara, artis pendukung, sistem pencahayaan, kostum artis, pembawa acara, dan melakukan koordinasi dengan departemen supporting untuk memeriksa kesiapan dalam penyelenggaraan siaran. Bila acara dapat dilakukan denngan persiapan yang cukup, maka berbagai kekurangan dan kesalahan dapat dihindari dan image perusahaan dapat terjaga. Acara yang direncanakan dengan baik tidak hanya berdampak posisitf terhadap cost effective tetapi juga akan memudahkan bagian sales dan marketing menjual dan mencari sponsor untuk acara tersebut.
Tujuan yang keempat adalah untuk menetapkan tujuan dan standard yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan antara rencana yang dibuat dengan kenyataan yang ada.
Jkt.20.Okt.09.fn.felicityjournalism.blogspot.com.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME INDUSTRI KULIT LUMPIA