PERIKLANAN DI ERA GLOBAL
Mengenal Periklanan
Setiap kali kita membicarakan iklan, maka kita akan membicarakan tiga hal yakni komunikasi, informasi dan edukasi. Iklan pada prinsipnya adalah kegiatan komunikasi yang menyampaikan berbagai pesan atau informasi kepada khalayak yang disasarnya dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan dan keahlian bagi para praktisinya. Praktisi periklanan Indra Abidin mengatakan secara spesifik komunikasi yang dilakukan dalam periklanan adalah “menyampaikan pesan, produk, jasa, gagasan dari satu pihak kepada pihak lainnya. Iklan juga berfungsi sebagai pembentuk opini, persepsi dan citra. Iklan memberikan pengaruh yang luas terhadap perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terpaan iklan dapat membentuk perilaku komersial, perilaku sosial, mengubah budaya masyarakat dan bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa.” Begitu besarnya pengaruh iklan terhadap masyarakat luas, iklan bahkan dapat menciptakan budaya global yang menembus batas waktu dan batas negara. Pengaruh iklan yang luas itu dimungkinkan oleh bidang lain yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia dibidang ilmu pengetahuan computer misalnya telah memungkinkan lahirnya berbagai macam bentuk kreatifitas untuk menyampaikan pesan yang efektif dan dalam tempo yang singkat. Sedangkan kemajuan dibidang transmisi via satelit telah memungkinkan terciptanya keserempakkan dalam pengiriman pesan yang dapat diterima dalam oleh masyarakat luas dari berbagai belahan dunia. Budaya dalam design pakaian dan cita rasa dalam mode berbusana adalah contoh yang paling aktual dari pengaruh yang luas dari dunia periklanan terhadap perubahan budaya berpakaian wanita.
Dunia periklanan adalah dunia yang berakar kuat pada kreatifitas, seni terpakai dan budaya dimana iklan ditempatkan. Hanya orang yang memiliki kreatifitas yang tinggi yang dapat masuk dan sukses dalam dunia periklanan. Kreatifitas untuk melahirkan gagasan agar orang memiliki informasi yang cukup untuk menjatuhkan pilihannya pada satu produk dari banyak pilihan produk sejenis yang kadang kala pengambilan keputusan itu harus dilakukan dalam waktu yang relative singkat membutuhkan sebuah energy yang besar atau kreatifitas yang besar, dan tujuan akhir dari suatu komunikasi iklan adalah mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih suatu produk dari berbagai macam produk yang tersedia. Dalam dunia iklan ada adagium yang berbunyi “Dunia kita berawal dan berakhir ditangan konsumen”. Untuk mencapai efektifitas komunikasi periklanan banyak faktor yang mempengaruhinya. Beberapa diantaranya adalah:
a. Media
b. Consumer Behavior
c. Efficacy
d. Media Owner
e. Brand Models
f. Implications
Media.
Media untuk menyampaikan pesan iklan sangat luas dan sangat beragam. Iklan dapat ditempatkan dimana saja dan dalam berbagai bentuk, mulai dari media audio, audio visual, pedestarian, baliho, billboard, spanduk, liflet, brosur, kendaraan umum, kendaraan pribadi, Pesawat terbang, kapal, internet, HP, Stadion, Tempat Pameran, Ruang Kantor, Toilet, dan hampir setiap ruang dapat dijadikan tempat beriklan.
Consumer Behavior
Kebiasaan konsumen juga menjadi faktor penting dalam merancang sebuah iklan. Dengan mengetahui kebiasaan berbelanja para konsumen dapat dirancang bila iklan disiarkan, dimuat atau dipasang diberbagai media.
Efficacy
Kemujuran atau kemujaraban atau keampuhan iklan sangat dipengaruhi oleh bagaimana iklan dikemas dan bagaimana pesan itu di-delivery kepada konsumen. Sebagai contoh kebiasaan masyarakat kota berbelanja pada awal bulan atau diminggu terakhir bulan berjalan. Maka pada kedua Minggu tersebut adalah waktu yang paling tepat untuk menempatkan berbagai spanduk atau membagikan liflet/brosur kepada masyarakat untuk menawarkan berbagai produk kebutuhan rumah tangga. Hal seperti ini sering kita temui dipersimpangan jalan di kota Jakarta.
Media Owner
Pemilik media massa banyak menggantungkan kelangsungan dan Keberhasilan hidup medianya dari periklanan. Semakin tinggi banyak viewers atau pembaca media maka akan semakin mahal rate iklan dan akan semakin tinggi penghasilan yang diperoleh pemilik media. Dan iklan telah menjadi industri yang saling menghidupi antara media massa dan advertising. Data dari media di USA menunjukkan US$ 175.8 bn revenue yang diperoleh dari Iklan untuk media, sementara itu revenue dari consumer yang diperoleh produk sebesar US$ 174.4bn pada tahun yang sama. Dan budget yang ditempatkan untuk media guna pemasangan iklan terus naik dari tahun ketahun. Consumer Spending on media CAGR 7.9% sejak tahun 1998.
Brand Models
Keberagaman merek telah memberikan masyarakat pilihan yang banyak terhadap kebutuhan hidupnya. Masyarakat dapat memilih berbagai macam barang dengan berbagai kualitas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan financialnya. Naomi Klein mengatakan gencarnya iklan produk global di berbagai negara telah menimbulkan terjadi penentangan terhadap masuknya produk-produk dari luar khususnya yang dinilai dapat mengancam kelangsungan ekonomi bangsa dinegara setempat. Untuk mengatasi itu siasat yang dilakukan adalah dengan mensponsori berbagai kegiatan yang mendapatkan simpati dari masyarakat seperti olah raga.
Implications
Implikasi dari berbagai reaksi itu telah mengubah model mengkomunikasikan sebuah produk. Model komunikasi yang dikembangkan dewasa ini adalah dengan melibatkan konsumen dalam berbagai hal dan Jangan pernah mencelanya. Libatkan konsumen agar menjadi loyal terhadap produk, loyalitas akan menimbulkan efek psikologis dan kepercayaan. Ada empat kunci dalam melibatkan konsumen dalam model komunikasi advertising dewasa ini:
1. Jadikan konsumen pada tempat teratas.
2. Identifikasi budaya yang menjadi kecendrungan
3. Ciptakan kepercayaan berbicara
4. Selesaikanlah pekerjaan sampai selesai.


PERIKLANAN DI INDONESIA
Dunia periklanan di Indonesia telah mengambil tempat dalam perannya yang strategis sebagai asset nasional yang turut membentuk dan mengubah perilaku korporasi, perilaku konsumen, dan perilaku sosial. Dunia Periklanan juga berperan dalam membangun media massa, mempercepat perputaran roda perekonomian, membuka lapangan dan kesempatan kerja dan memberikan kontribusi pajak bagi pembangunan negara.
Usaha periklanan di Indonesia ditujukan untuk mengambil peran dalam menciptakan keseimbangan antara kepentingan komersial pemakai jasa, dan kepentingan sosial masayarakat bangsa. Usaha periklanan juga diharapkan memberikan kontribusi bagi kemajuan stakeholder, negara melalui hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Disamping itu sesama pengusaha periklanan diharapkan saling menghargai dan berintegritas.
Berdasarkan advertising expenditure trends biaya periklanan dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. Diawal tahun 1990an biaya iklan tercatat sebesar Rp. 0.5 triliun dan jumlah itu menjadi Rp.5,6 trilun dan pada tahun 2003 biaya iklan untuk all media menjadi 21.8 triliun rupiah.
Media massa sampai saat ini memegang peranan yang sangat besar dalam mengkomunikasikan pesan-pesan periklanan. Di Indonesia saat ini terdapat 2 channel siaran Pemerintah, 10 tv swasta nasional, 24 tv dengan siaran local/daerah, 427 majalah , 1031 harian/koran dan 2700 bioskop serta 898 stasiun radio.
Untuk melihat efektifitas pemanfaatan media dalam mengkomunikasikan iklan kepada khalayak kita perlu mengetahui tingkat penetrasi media massa tersebut terhadap publik. Data seperti yang disajikan oleh pembicara dalam seminar Indra Abidin mengungkapakan 89,4 % orang dewasa Menonton siaran televisi, 33,7 % membaca majalah, 29,2% membaca koran, 24,6% mendengarkan radio, 21,6% memperoleh informasi dari tabloid dan 15,8% diantaranya Menonton film di Bioskop. Selain media local dan Nasional, bangsa Indonesia masih dapat mengakses lebih dari 60 saluran tv asing yang bisa langsung ditonton dirumah-rumah dan diatas Indonesia ada 60 lebih terdapat saluran TV asing yang bisa ditonton. Hal yang perlu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia terhadap penyelenggaraan siaran ini adalah besarnya pengaruh asing yang dapat mempengaruhi budaya nasional, nilai-nilai dan perilaku konsumtif dan materialistis masyarakat. Hal itu dapat menjadi ancaman karena lebih dari 60 % materi siaran tv saat ini berasal dari luar negeri dan hanya sekitar 40% berasal dari dalam negeri.
Kita tidak mengetahui bagaimana Indonesia di masa depan tetapi dari kecendrungan yang terlihat dewasa ini kita meyakini bahwa akan terjadi terus pertumbuhan media massa dan itu berarti juga kecendrungan meningkatnya kesejahteraan bangsa dan konsekuensi logisnya adalah semakin banyak dibutuhkan produk dan semakin tinggi pula kebutuhan kreatifitas dari para praktisi periklanan untuk memenuhi semua kebutuhan industri dan konsumen.

DIRANGKUM DARI SEMINAR PERIKLANAN PROGRAM PASCA SARJANA KOMUNIKASI
UNIV PROF DR MOESTOPO (BERAGAMA)

Jkt.7.Mei.09.fn.felicityjournalism.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME INDUSTRI KULIT LUMPIA