Ramadhan 1441 H/2020 M


Ramadhan tahun ini (1441H) sungguh berbeda dengan bulan-bulan Ramadhan yang telah saya lalui dan banyak umat Islam lainnya lalui dalam perjalanan panjang hidupnya. Tahun ini dapat dikatakan tahun cantik baik dari tahun Masehi maupun dari tahun Hijriyah; banyak mereka yang mengambil momen tahun cantik ini untuk berbagai kepentingan seperti menikah, berumrah dan bila bisa juga berhaji. Tetapi Allah punya rencana lain ditahun ini 1441 H atau 2020 M sejak diawal tahun musibah besar datang menghampiri umat manusia diseluruh penjuru bumi Allah. Kematian menghantui umat manusia dimanapun mereka berada, manusia dihadapkan kepada musuh kehidupan yang tidak terlihat, yaitu makhluk Allah yang berjenis Virus. Hingga saat tulisan ini dibuat belum ada obat atau vaksin yang dapat membunuh virus ini, manusia yang selamat dari serangan virus ini hanyalah karena pertolongan Allah melalui tubuh yang terserang sendiri.
Ini lah musibah besar yang tahun ini sedang dihadapi umat manusia diseluruh dunia, perang melawan Corona Virus-19 yang disingkat dengan COVID19. Virus ini menyerang kelenjar sel yang ada ditenggorokan manusia, berkembang biak didalam sel tenggorokan dan menyebar kedalam rongga paru-paru, dalam penelitian lainnya ditemukan juga virus ini menyerang pembuluh darah manusia. Menghadapi covid-19 ini terlihat manusia menjadi sangat tidak berdaya, manusia kehilangan kesombongannya, negara yang mengklaim dirinya sebagai negara super power yang memiliki mesin pembunuh tidak mampu menghadapi serangan dari covid-19. Ribuan manusia meregang nyawa, menghadapi kematiannya tanpa sanak saudara, dimakamkan dengan cara yang tidak dengan semestinya, setiap orang yang terjangkiti virus ini menjadi musuh bagi yang sehat. Di banyak negara melalui berita tv dan online terlihat jasad manusia yang tidak terurus dan pada titik ini semua dokter dan para medis berada dalam keputusasaan mereka. Mereka yang menolong juga bisa menjadi korban.
Hari ini Jum'at 1 Ramadhan 1441 H atau bersamaan dengan tanggal 24 April 2020M, hari pertama umat Islam diseluruh dunia memulai ibadah puasa mereka. Suasana puasa yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan tahun ini tidak lagi terdengar panggilan dari Mesjid kepada umat Islam untuk sholat berjamaah dan tidak juga ada panggilan untuk melaksanakan sholat taraweh berjamaah. Mesjid kosong dan hening, satu dua terlihat orang melintasinya tetapi tidak menghampiri untuk sholat didalamnya. Kumandang azan masih terdengar sebagai penanda waktu masuknya waktu sholat fardhu. Hari pertama Ramadhan tahun ini saat penulis keluar rumah dipagi hari, lingkungan terlihat sepi hanya pada beberapa rumah terlihat ada aktifitas seperti menyapu halaman dan ibu-ibu yang menjemur pakaian. Mungkin sebagian besar mereka yang lainnya masih terlelap dalam tidur atau mungin sedang menonton siaran televisi memantau perkembangan yang terjadi dikota Jakarta.
Diawal Ramadhan ini pemerintah mengeluarkan keputusan yang berlaku secara Nasional larangn untuk mudik lebaran. Bagaimana masyarakat menyikapi larangan tersebut? dijalan-jalan menuju keluar kota terlihat antrian kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil pribadi maupun bis kota membawa orang-orang yang kembali kekampung halamannya. Covid-19 juga mengancam kehidupan perekonomian masyarakat. Saat tulisan ini dibuat sudah lebih dari dua juta lima ratus orang yang kehilangan pekerjaan dan kehilangan nafkah hidup pribadi dan keluarga mereka. Sebagian dari mereka yang bergegas kembali kekampung halamannya disebabkan oleh alasan ini, mereka kehilangan pekerjaan, mereka yang sudah tidak bisa membayar biya kontrakan tempat tinggal dan juga mereka yang melihat tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari tinggal dikota Jakarta. Sungguh situasi yang sangat menyedihkan dan sulit digambarkan dengan kata-kata.
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah yang melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) telah membuat kesibukan kantor pindah kedalam rumah-rumah tangga para pekerja yang dapat mengerjakan pekerjaannya dengan internet, tetapi banyak juga pekerjaan yang tidak dapat bisa diselesakan melalui internet, seperti pelayanan SPBU, Pekerja Media Massa, Petugas Medis dan Para Medis dlsb. Pada masa ini kebutuhan internet meningkat luar biasa dan biya untuk pembelian quota meningkat dan ternyata tidak semua perusahaan sudah memiliki sistem on line untuk pelayanan kantor/perusahaannya. Dengan berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh setiap individu dalam menghadapi pandemi covid-19 ini umat Islam di Jakarta dalam melaksanakan puasa Ramadhan tahun ini bisa melakukan banyak hal secara bersama-sama dalam keluarga intinya.
Sebagai keluarga dibulan Ramadhan orang tua berpuasa sepanjang waktu bersama anak-anak mereka.
Orang tua dapat mengajak anak untuk sholat lima waktu bersama, berbicara dan berdiskusi mengenai makanan untuk berbuka, melibatkan anak-anak dalam aktifitas didalam rumah dan melaksanakan sholat taraweh berjamaah dirumah dalam keluarga ini. Ramadhan tahun ini juga berbeda dalam silaturahmi dengan tetangga, bila sholat 'Idul Fithri ditiadakan maka silaturahim terjalin melalui fb, wa, instagram dan media sosial lainnya demikian juga silaturahim dengan sanak keluarga yang berada dikampung halaman. Bila hypermart dan supermarket juga tutup maka lebaran tahun ini tidak ada baju baru, sepatu baru dan hal-hal baru lainnya yang harus dibeli. Mukin juga parcel untuk kerabat dan tetangga tidak bisa diberikan karena penjual untuk keperluan itu sudah menutup aktifitas dagang mereka. Kita berharap masih ada waktu yang diberikan Allah kepada kita untuk memenuhi tugas dan kewajiban kita kepada Allah, kepada keluarga dan kepada sesama. Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari bencana, mala petaka dan musibah termasuk covid-19.
Jkt 1Ramadhan 1441H/24 April 2020.
felicity Journalism

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME INDUSTRI KULIT LUMPIA