MEMANFAATKAN MOMENTUM PERUBAHAN

Bagi mereka yang gamar mendengarkan, menonton dan atau menyanyikan lagu-lagu berirama dangdut channel yang pas untuk itu adalah TPI yang identik dengan Televisi Pendidikan Indonesia. Mengapa Stasiun Tv Swasta Nasional itu menjadi tv (broadcast) dangdut merupakan cerita yang tersendiri yang akan disampaikan dalam tulisan yang lain. Kali ini penulis lebih tertarik untuk melihat sebuah rebranding atau pergantian nama TPI menjadi MNC tv dan kegagalan memanfaatkan momentum perubahan yang menyertainya.
Terlepas dari pemikiran yang berlangsung diinternal perusahaan PT. Cipta TPI, penonton siaran TPI, tanggal 20.10 2010 pada pukul 20.00 menyaksikan pergantian nama tersebut dalam sebuah acara musik yang diselenggarakan di kawasan belanja Central Park di Jakarta Barat.
Menarik untuk kita pelajari dan kita kritisi mengapa TPI sebagai Station Id yang telah dikenal secara luas hampir dua puluh tahun harus berganti nama menjadi MNC tv, padahal dengan namanya yang lama stasiun tv tersebut pernah menduduki ranking teratas dalam pencapaian Tv Rating atau menjadi stasiun dengan jumlah penonton terbanyak.
Banyak alasan mengapa perubahan itu harus dilakukan, agaknya status sebagai stasiun televisi pendidikan memiliki beben tersendiri bagi management saat ini, beban nama itu juga mempengaruhi daya jual dan daya saing untuk meraup pangsa iklan. Selain hal itu TPI sudah sangat identik dengan stasiun televisi dengan lagu-lagu dangdut mulai kesulitan untuk mendapatkan tempat pertunjukan dipusat-pusat perbelanjaan di kota Jakarta dan kota-kota penyangga seperti Bekasi, Depok dan Bogor. Bahkan di kota-kota besar diluar Jakarta tak jarang mendapatkan penolakan yang sama karena lagu dangdut dapat menurunkan image tempat belanja modern tersebut menjadi tempat belanja kelas ekonomi rendahan. Dengan demikian secara akademik alasan melakukan rebranding karena untuk mempertahankan pasar menemukan jalannya. Dalam satu tarikan nafas yang sama motif mempertahankan pasar sejalan dengan upaya untuk menghadapi tekanan persaingan. Tak jarang terdengar keluhan dari karyawan yang menghadapi tekanan mental saat menjual acara ke advertising agency bahwa dengan status sebagai channel pendidikan banyak produk iklan yang tidak bisa disiarkan karena tidak sesuai dengan nama stasiun penyiaran yang disandang. Kondisi itu tentu saja menjadi persoalan bagi mereka yang bekerja dengan target atau athivement tertentu
yang belakangan semakin terjepit karena pertumbuhan ekonomi negara yang tercermin dar
Secara akademis ada empat alasan mengapa sebuah perusahan melakukan perubahan,  mempertahankan pasar, tekanan persaingan, iklim bisnis yang berubah dan karena perubahan teknology.



Tanggal 20 Oktober 2010 atau 20.10.2010 yang dijadikan sebagai momen bersejarah bagi banyak orang, ada yang menjadikan tanggal tersebut sebagai hari perkawinan dan ada pula yang menjadikannya sebagai tanggal untuk melakukan perubahan dan pembaharuan. Motif untuk memilih tanggal 20.10 2010 selain bilangan angkanya yang tersusun juga karena mudah mengingatnya. Agaknya alasan itu pula salah satu Tv Swasta Nasional kita memilih tanggal tersebut untuk mengganti logo dan sebutannya ketika mengudara.

Banyak alasan mengapa sebuah perusahaan melakukan perubahan nama atau rebranding, beberapa dari alasan tersebut adalah, mempertahankan pangsa pasar, tekanan persaingan, iklim bisnis yang berubah dan perkembangan teknologi.
Saat pasar tergerogoti dan daya saing tergerus oleh competitor mengganti atau meluncur produk baru mungkin menjadi pilihan yang tepat, selain meningkatkan daya saing dengan marketing campain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME INDUSTRI KULIT LUMPIA