Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009
PERIKLANAN DI ERA GLOBAL Mengenal Periklanan Setiap kali kita membicarakan iklan, maka kita akan membicarakan tiga hal yakni komunikasi, informasi dan edukasi. Iklan pada prinsipnya adalah kegiatan komunikasi yang menyampaikan berbagai pesan atau informasi kepada khalayak yang disasarnya dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan dan keahlian bagi para praktisinya. Praktisi periklanan Indra Abidin mengatakan secara spesifik komunikasi yang dilakukan dalam periklanan adalah “menyampaikan pesan, produk, jasa, gagasan dari satu pihak kepada pihak lainnya. Iklan juga berfungsi sebagai pembentuk opini, persepsi dan citra. Iklan memberikan pengaruh yang luas terhadap perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terpaan iklan dapat membentuk perilaku komersial, perilaku sosial, mengubah budaya masyarakat dan bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa.” Begitu besarnya pengaruh iklan terhadap masyarakat luas, iklan bahkan dapat menciptakan budaya global yang
Gambar
PLANNING For TV BROADCASTING Saat berada pada titik nadir adalah saat yang paling tepat untuk melakukan perubahan dan pembaharuan, saat memberikan tawaran baru kepada stake holder, saat yang tepat untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, mengkaji kembali berbagai aspek dalam programming, mengevaluasi struktur organisasi, melakukan evaluasi terhadap competency sumber daya manusia dan mengevaluasi kebijakan finance, peralatan teknik dan organisasi supporting lainnya. Perubahan dan Pembaharuan dapat dilakukan dengan melihat ulang visi dan missi perusahaan dan merumuskan serta menetapkan visi dan missi yang baru. Merumuskan visi dan missi perusahaan merupakan proses awal dari perencanaan, proses selanjutnya adalah merumuskan visi dan missi tersebut kedalam perencanaan siaran. Ada dua hal penting yang diperhatikan saat menyusun perencanaan; pertama sasaran (goals) yang kedua rencana itu sendiri (plan). Dalam kajian management perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi
Gambar
OPTIMIS DITENGAH BENCANA Banyak hal menarik yang saya lihat selama berada di Sumatera Barat, 6 hari setelah gempa dengan kekuatan 7,6 SR melanda kota Padang dan sekitarnya. Banyak tempat yang sudah saya kunjungi yang berkaitan dengan musibah bencana alam, namun ada perbedaan besar yang saya temui bagaimana masyarakat Minang menghadapi bencana alam gempa bumi yang melanda daerah mereka. Perbedaan itu adalah pada “semangat survival”, atau semangat mempertahankan kelangsungan hidup. Orang Minang dikenal dengan keuletannya dalam mencari penghidupan dan dalam situasi yang sulit serta serba terbatas seperti suasana dalam bencana ini keuletan itu tetap terlihat dengan jelas. Ditengah reruntuhan, didalam tenda pengungsian ditempat-tempat luang yang memungkinkan, dalam derita dan dalam keterbatasan, terlihat jelas daya juang masyarakat Minang untuk mempertahankan hidup. Meski mereka sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan secara sosial, material dan ekonomi, namun tidak berarti mereka h
Gambar
MELIHAT DARI DEKAT KEGIATAN CSR TV BROADCAST Pada tanggal 6 hingga 9 Oktober 2009, atau 16 Syawal 1430 H penulis berkesempatan mengunjungi kota Padang, yang pada tangal 30 September 2009 (11 Syawal 1430 H) dilanda Gempa dengan kekuatan 7.6 SR. Waktu selama 4 hari terasa sangat singkat untuk melihat dan mengunjungi semua daerah bencana, dan oleh karenanya tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan bencana secara keseluruhan dan semua aspek kehidupan masyarakat didaerah bencana. Lokasi bencana yang sempat dikunjungi diantaranya kota Padang, Padang Pariaman dan Danau Maninjau. Bersama Rombongan dari TPI Peduli penulis memulai perjalanan menuju Sumatera Barat (Sumbar).Sesuai rencana pada tanggal 6 Oktober 09 tim Tpi sebanyak tiga personel (FN, Gina & Tommy) berangkat ke Sumatera Barat melalui kota Pakan Baru. Disana tim membeli sejumlah bahan makanan dan sejumlah kebutuhan hidup lainnya yang akan diserahkan kepada korban bencana gempaa. Tim berangkat dari Jakarta me